Sabtu, 02 September 2017

nih ane mau ngasi info buat kamu yang mau mencari penghasilan dari internet
ane ga bisa nerangi panjang lebar, kalau kamu berminat silahkan cari tutorialnya di internet
bisa browsing atau melihat you tube.
yang bisa ane bantu nih link tuk mencari bitcoinnya, klw link lain silahkan cari sendiri ya hehehehe...
https://freebitco.in/?r=6467267

Sabtu, 10 Oktober 2015

beternak ikan lele

Sangat menarik bagi petani karena pasar terus. berkembang Pemerintah juga secara agresif memberikan dukungan melalui penelitian dan kampanye unggul benih lele.

Sehingga berbagai pusat muncul dari budidaya ikan lele di sejumlah daerah. Untuk mendapatkan manfaat maksimal, budidaya ikan lele tidak bisa dilakukan hanya kegiatan subsisten saja. Lele dapat hidup dalam kepadatan tebar tinggi dan rasio terhadap pertumbuhan yang baik. Dan ternyata lele juga mempunyai segudangmanfaat ikan lele untuk kesehatan tubuh kita. Bagi para penggila pancing ikan resep umpan mancing ikan lele yang bagus juga dapat menjadi penentu hasil ikan pancingan simak : resep umpan mancing ikan lele sebagai referensi anda.

Cara Lengkap Budidaya Ikan Lele di Kolam Terpal
Cara Lengkap Budidaya Ikan Lele di Kolam Terpal
Oleh karena itu, budidaya ikan lele akan mendapat manfaat lebih jika dilakukan secara intensif.

Memilih bisnis ternyata tidak menjadi modal sesuatu yang besar. Banyak peluang binis besar, Anda bisa mendapatkannya dari sesuatu yang tampak sepele contoh budidaya ikan lele. Ikan berkumis masih dipandang sebelah mata oleh pebisnis.

Bahkan, ketentuan yang dijanjikan cukup besar. Gerai supermarket besar tenda di kios-kios pinggir jalan membutuhkan pasokan lele dalam jumlah besar secara teratur.

Lele adalah salah satu macam ikan tawar yang sudah dibudidayakan secara menyeluruh dan komersial oleh masyarakat Indonesia, khususnya di pulau Jawa:
  1. Bisa dilakukan di bidang budidaya sumber daya air yang terbatas meskipun jumlah tebar benih tinggi,
  2. Mudah dikendalikan oleh masyarakat,
  3. Pemasaran ini mudah, dan Venture modal yang dibutuhkan relatif rendah (tergantung pada ukuran dari biaya pakan),
  4. Selain itu, lele memiliki kandungan gizi tertinggi dibandingkan dengan jenis ikan perairan darat lainnya.

Kelebihan Cara Budidaya Ikan Lele Menggunakan Kolam Terpal

Pembuatan kolam terpal dapat dilakukan di pekarangan ataupun di halaman rumah. lahan yang digunakan berupa lahan yang belum dimanfaatkan atau lahan yang telah dimanfaatkan, tetapi Lebih Produktif. keuntungan dari kolam terpal adalah terhindar dari hewan pemangsa ikan, hewan piaraan, ikan terlihat lebih cerah, dan ular sawah.

Dilengkapi pengatur volume air yang bermanfaat untuk pemanenan dan dapat mempermudah penyesuaian ketinggian air sesuai usia ikan. dapat dijadikan peluang usaha skala kecil dan besar, Lele yang dihasilkan lebih berkualitas, lele terlihat tampak bersih, dan seragam. Lahan yang digunakan regular tidak berubah karena bukan kolam galian.
  • Menghindari dimangsa hama seperti ikan dan ular bidang liar.
  • Dilengkapi dengan volume air yang berguna untuk memfasilitasi perubahan air dan tanaman dan untuk memfasilitasi penyesuaian ketinggian air sesuai dengan usia ikan. 
  • Dapat digunakan sebagai peluang usaha kecil dan besar, 
  • Menghasilkan kualitas lele yang lebih tinggi, terlihat lele tampak bersih, dan seragam.
  • Penggunaan lahan tidak berubah karena tidak penggalian kolam renang atau kolam semen.

Cara Awal Pengisian Air dan Bibit

1. Konstruksi kolam
Tahap utama dalam budidaya ikan lele adalah wadah budidaya baik kolam tanah maupun kolam terpal dan kali ini adalah cara budidaya ikan lele di kolam terpal. Bagian dalam kolam terpal dicuci dengan sabun untuk menghilangkan bau lem atau bahan kimia yang dapat membunuh benih ikan. Setelah itu, bagian dalam terpal dibilas bersih dan dikeringkan selama satu hari, kolam diisi dengan air hingga 20 cm.

Setelah kolam sudah terisi air diamkan selama kurang lebih satu minggu untuk proses pembentukan lumut dan untuk pertumbuhan fito plankton.

Kemudian tambahkan air lagi hingga mencapai 80 cm setelah ikan berangsung dewasa. Air yang telah ditinggalkan selama seminggu penuh dan diberikan daun-daun seperti daun singkong, atau pepaya. Tujuannya agar air berwarna hijau. air hijau untuk mencegah bau yang disebabkan karena penguapan air kolam dan harus dilakukan 25% penambahan dan penggantian air. 

2. Pemilihan Benih Unggul

Benih unggul dapat kita lihat dengan cara memperhatikan Ciri-ciri Sebagai Berikut :
  • Benih Terlihat aktif Melakukan oksigenasi;
  • Gesit, Agresif Dan cerah;
  • Ukuran Terlihat Sama Rata;
  • Warna Sedikit Lebih Terang;
3. Penebaran Benih
Siapkan benih 1000 lele dumbo/sangkuriang ukuran 1,5-2 inci". Untuk ukuran kolam 2m x 1m x 1m. jika budidaya yang di lakukan dalam kuota yang besar maka penebaran benih kita akumulasikan dengan perbandingan sesuai ketentuan diatas. Bibit yang baru dibeli jangan segera dimasukkan ke dalam wadah atau kolam untuk budidaya, tapi harus melalui tahap peredaman yang dapat menyesuaikan benih ikan dengan air di kolam habitat untuk ikan di budidaya. Baca Juga Manfaat ikan tuna

Langkah-langkah sebagai berikut :
  • Siapkan Bak / Ember;
  • Masukan air kolam yang akan di jadikan budidaya ikan kedalam ember/bak;
  • Masukan Benih Lele yang akan Di tebar;
  • Diamkan Selama Kurang lebih selama 30 Menit (tujuan agar benih ikan melakukan penyesuain dengan air kolam bakal budidaya) dan untuk menghilang stres ikan setelah di pindahkan dari habitat penangkaran dan akan masuk kehabitat baru.;
  • Setelah 30 menit benih dapat di tebar ke dalam kolam baik kolam tanah maupun kolam terpal.
Penebaran benih baik lakukan pada pagi atau malam hari karena di waktu pagi atau malam hari kondisi air relatip stabil.

Setelah lele berumur lebih dari 20 hari, lele perlu disortir dengan menggunakan bak penyortir berukuran 9 -12 cm. 

Alasannya dilakukan sortir karena, ikan lele yang lebih kecil akan sulit untuk mendapatkan makanan karena kalah cepat dengan yang lebih besar dan dapat memperlambat laju pertumbuhan ikan sebagian. Oleh karena itu, sejak awal kita harus menyiapkan dua kolam ukuran yang sama dengan tujuan untuk memisahkan ikan yang sudah di lakukan sortir.

Apabila tidak mempunyai lokasi yang cukup luas kita dapat menyiapkan kolam untuk ikan hasil sortir lebih kecil dari kolam budidaya. karena hanya ikan yang kecil saja yang di pindahkan ke kolam hasil sortir (kolam kecil untuk ikan yang kecil) dan kolam yang besar kita gunakan untuk ikan yang besar.
4. Pengaturan Kualitas air 

Air kolam akan berkurang karena proses penguapan maka perlu tambahkan air sampai tingkat air kembali ke posisi normal. Pada tingkat air 20 cm (bulan pertama), 40 cm (bulan kedua), dan 80 cm (bulan ketiga). 

Warna air yang terbaik bagi ikan lele berwarna hijau menunjukkan bahwa kualitas air yang baik untuk ikan lele. Lele tidak suka air jernih.

Dan air akan berubah merah ketikan ikan sudah dewasa untuk siap panen.

5. Kedalaman air 

Kolam jangan terlalu dangkal karena penguapan akan membuat ikan menjadi terlalu panas. Tentunya ini akan membuat ikan menjadi kelelahan dan mati. Solusinya adalah dengan menambahkan air telah surut kembali ke posisi yang telah ditentukan. 

Selain itu perlu untuk menambahkan tanaman air seperti kangkung, daun talas / talas, dan eceng gondok. Fungsi sebagai tanaman peneduh, selain itu juga dapat menyerap racun yang terkandung dalam air kolam. tingkat air kolam 20 cm (bulan pertama), 40 cm (bulan kedua), dan 80 cm (bulan ketiga). 

6. Tingkat Kejernihan Air 

Pada dasarnya lele tidak suka air jernih. Hal ini dapat dilihat dari sifat dan bentuk tubuhnya. pakan alam lele di malam hari menyebabkan lele tidak perlu penglihatan yang baik. Hal ini juga didukung dari bentuk tubuh memiliki kumis di sekitar mulut. Fungsi ini berguna untuk meraba makanan. 

Selain itu, sistem pernapasan ikan lele menggunakan labirin, yang berarti bernapas lele tidak bergantung pada oksigen terlarut dalam air. Dengan demikian, kondisi oksigen minimal lele dapat bertahan hidup air berlumpur tersebut. 

Meskipun ikan lele tidak suka air jernih, kita tidak bisa memasukan sembarangan air ke dalam kolam. 

Bisa jadi kita memasukan air yang mengandung bakteri dan parasit yang dapat menyebabkan penyakit. sebagai penangkalnya yaitu dengan memberikan daun seperti yang disebutkan di atas sehingga air berwarna hijau.

7. Pakan

Pakan dilakukan tiga kali sehari yaitu pukul 07:00 pagi, 17:00 dan 22:00. Makanan tidak selalu harus 3 kali sehari, bisa jadi 4 kali, tergantung pada kebutuhan ikan akan makan. 

Dalam proses pakan budidaya ikan diberikan dengan menggunakan jenis sentrat ikan 781-1 karena di dalamnya mengandung nutrisi yang di butuhkan ikan protein minimal 35%, lemak 10-16%, karbohidrat 15-25%, vitamin dan mineral. .

Pemberian pakan tidak boleh terlalu berlebihan karena akan menimbulkan berbagai macam jenis penyakit akibat pakan yang mengendap yang tidak termakan oleh ikan. akan menyebabkan amonia beracun. 

Tips : Pakan Alami Juga Bisa Di Berikan Seprti Kroto Semut Rangrang pakan ini akan lebih efektif dan efisien jika kita tau dan disini cara budidaya kroto untuk pakan ikanyang baik dan benar itu akan sangat menguntungkan bagi budidaya ikan lele.
8. Pengendalian Hama dan Penyakit 

Hama dan penyakit tidak bisa dianggap remeh karena sangat mempengaruhi baik volume produksi. maupun tingkat keberhasilan dalam budidaya ikan. Hama biasanya binatang yang berang-berang, burung pemakan ikan, kucing, dll Adapun penyakit seperti virus dan bakteri. 

Pencegahan adalah dengan menggunakan semacam penghalang sehingga tidak ada hewan liar yang masuk ke kolam dan makan benih lele. Untuk penyakit dapat diberikan obat-obatan yang banyak tersedia di toko perikanan, tergantung pada jenis penyakit yang menjangkit ikan lele. 

9. Panen 

Setelah Kurang lebih selama 90 hari, ikan akan dipanen. Pemanenan dilakukan dengan menyortir dengan memilih ikan yang layak untuk dikonsumsi (dijual) ukuran biasanya 4 sampai 7 ekor per kg atau sesuai dengan keinginan pembeli, maka ukuran yang lebih kecil dipelihara kembali.

buat pakan ikan sendiri

Membuat sendiri pakan lele alternatif

cara membuat pakan lele alternatif
Pakan merupakan komponen paling penting dalam usaha budidaya ikan, termasuk ikan lele. Sialnya, harga pakan lele tidak murah. Sebagian besar bahan bakunya diimpor. Hal ini banyak dikeluhkan para peternak ikan.
Untuk menjawab kendala di atas, ada baiknya kita mengetahui bagaimana cara membuat pakan lele alternatif dan sebagai subtitusi pelet buatan pabrik. Terdapat dua tipe pakan alternatif yang akan dipaparkan di sini, yakni pakan dari bahan-bahan utama dan pakan yang memanfaatkan bahan sisa-sisa.
Pakan dari bahan utama dibuat dari bahan-bahan yang memiliki kandungan nutrisi sesuai dengan kebutuhan ikan lele. Sedangan pakan tambahan didapatkan dari bahan-bahan organik sisa atau yang harganya murah dan ketersediaanya melimpah.

Kandungan nutrisi pakan

Pakan lele yang baik harus memenuhi rasio pemberian pakan dengan penambahan bobot tubuh kurang dari satu (Feed Conversion Ratio/FCR>1). Artinya, setiap pemberian pakan sebanyak 1 kg akan menambah bobot tubuh sebanyak 1 kg. Jadi semakin kecil rasio FCR-nya, semakin baik pakannya.
Penyediaan pakan lele untuk pakan utama harus memiliki kandungan nutrisi yang lengkap. Pakan tersebut harus mengandung protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral. Protein berfungsi sebagai sumber energi utama. Jenis ikan karnivora semacam lele membutuhkan protein yang tinggi yaitu lebih dari 35% dari berat pakan.
Lemak dibutuhkan sebagai sumber energi tambahan penting. Selain sebagai sumber energi, lemak sangat penting untuk kelangsungan hidup ikan, melarutkan beberapa jenis vitamin dan menjaga keseimbangan daya apung ikan dalam air. Penambahan lemak pada pakan juga mempengaruhi rasa dan mutu pakan. Lele membutuhkan lemak dengan kadar 4-5 persen dari berat pakan. Kadar lemak tidak boleh berlebihan karena bisa menyebabkan penimbunan lemak pada usus dan hati ikan, sehingga ikan jadi kurang nafsu makannya.
Karbohidrat terdiri dari senyawa serat kasar dan bahan bebas tanpa nitrogen. Fungsi utama karbohidrat adalah sebagai sumber energi. Selain berfungsi sebagai nutrisi, karbohidrat juga bisa menjadi bahan perekat dalam pembuatan pakan lele. Kandungan karbohidrat pada pakan lele sebaiknya ada pada kisaran 4-6 persen.
Vitamin merupakan zat organik yang dibutuhkan ikan dalam jumlah kecil, namun peranannya sangat vital. Perannya untuk mempertahankan kondisi dan daya tahan tubuh. Vitamin umumnya tidak dapat disintesis oleh tubuh ikan, jadi harus dipenuhi dari luar atau pakan. Kebutuhan vitamin akan menurun seiring dengan pertumbuhan besar ikan.
Satu lagi yang dibutuhkan dalam jumlah kecil namun penting, yakni mineral. Mineral ini memainkan peran penting dalam membangun struktur tulang ikan dan dalam fungsi metabolisme. Mineral terdiri dari makromineral dan mikromineral. Makromineral yang terkandung dalam tubuh ikan diantaranya kalsium (Ca), magnesium (Mg), natrium (Na), kalium (K), fosfor (K), klorida (Cl) dan sulfur (S). Sedangkan mikromineral antara lain besi (Fe), seng (Zn), mangan (Mn), tembaga (Cu), iodium (I), kobalt (Co), nikel (Ni) fluor (F), krom (Cr), silikon (Si) dan selenium (Se).

Membuat pakan lele alternatif

Pakan alternatif pengganti pelet bisa kita buat dari berbagai bahan. Kandungan utama pelet yang paling dominan adalah tepung ikan. Tepung ikan digunakan karena kandungan proteinnya yang tinggi dan gizi lainnya. Namun harga tepung ikan ini mahal, oleh karena itu kita bisa mencampurnya dengan bahan-bahan lain yang lebih murah tanpa mengurangi kandungan protein yang ada.
Pakan lele alternatif yang kita buat harus disesuaikan dengan kebutuhan standar ikan lele untuk tumbuh dan berkembang dengan baik dan cepat (lihat kembali tabel di atas). Untuk itu, ada banyak bahan alternatif yang bisa kita dapatkan, sebaiknya yang menjadi acuan adalah kandungan protein. Berikut tabel berbagai bahan beserta kandungannya dalam satuan persen (%):
BahanProteinLemak
Tepung Ikan62.998.4
Tepung Kedelai36,614.30
Bungkil Kelapa18.4615.73
Tepung Jagung10.400.53
Dedak Halus15.586.8
Tepung Tapioka2.62.6
Misalnya, kita ingin membuat pakan lele dari campuran 50 kg tepung ikan (kandungan protein 62,9%) dengan 50 kg dedak halus (15,58%), apakah campuran tersebut memenuhi kebutuhan protein ikan lele?
  • Jumlah protein dalam tepung ikan = 62,9% x 50 kg = 31,45 kg
  • Jumlah protein dalam dedak halus = 15,58 x 50 kg = 7,79 kg
  • Jumlah total protein dari tepung ikan dan dedak halus = 39,24 kg
  • Artinya dari total berat bahan baku 100 kg didapat protein 39,24 kg atau 39,24% dari adonan tersebut adalah protein. Hal ini mencukupi untuk pakan lele dimana minimal tersedia kandungan protein kasar sebanyak 30%.
  • Untuk memperkaya kandungan nutrisi, kita bisa menambahkannya dengan berbagai vitamin ikan yang tersedia di pasaran.

Membuat pakan lele tambahan

Disebut pakan tambahan karena tujuannya untuk melengkapi pemberian pakan utama. Kandungan nutrisi pada pakan lele tambahan tidak bisa ditakar dengan tepat. Namun kandungannya masih bisa kita kira-kira. Pemberian pakan lele tambahan dalam budidaya lele intensif bisa menekan biaya pengeluaran pakan, sehingga peternak bisa menikmati keuntungan yang lebih besar. Bahan-bahan berikut disarikan dari pengalaman-pengalaman para peternak lele.

a. Limbah peternakan unggas

Beruntung bagi peternak yang lokasinya dekat dengan peternakan unggas (ayam atau puyuh). Peternakan unggas biasanya menghasilkan limbah berupa ayam mati dalam jumlah yang kontinyu. Limbah tersebut bisa kita gunakan untuk pakan lele. Karena ikan lele pada hakikatnya adalan hewan karnivora.
Bangkai ayam atau puyuh sebaiknya tidak diberikan begitu saja untuk menghindari terjangkitnya penyakit pada ikan. Bangkai harus dibersihkan terlebih dahulu bulu dengan cara direbus. Selain menghilangkan bulu, proses perebusan berfungsi untuk membunuh bibit penyakit yang mungkin terkandung dalam bangkai. Perebusan bisa dilakukan dalam drum-drum besar.
Setelah direbus diamkan bangkai tersebut sampai dingin, lalu berikan pada ikan lele pada hari yang sama. Pakan diberikan dengan cara digantung dan celupkan pakan dalam air kolam. Setelah habis angkat kerangka yang tersisa jangan sampai menjadi residu dalam kolam.

b. Keong mas atau bekicot

Disebagian tempat, keong mas merupakan hama bagi petani padi. Kita bisa memanfaatkan daging keong yang kaya protein untuk pakan lele tambahan. Keong mas mudah ditemukan di daerah pesawahan. Cara mengumpulkannya pun mudah, apalagi kalau tempat kita ada di pedesaan. Tinggal pasang plang, terima keong mas lalu nego, beres urusan.
Sama seperti bangkai unggas, keog mas hendaknya tidak diberikan secara langsung. Rebus terlebih dahulu keong mas atau bekicot dalam air mendidih selama beberapa menit. Perebusan ini fungsinya untuk mengempukan daging, memudahkan pelepasan cangkang, dan membunuh bibit penyakit yang tidak dikehendaki. Setelah direbus, lepaskan cangkangnya dengan cara dicukil menggunakan garpu. Kemudian, daging keong didinginkan dan dicincang kecil-kecil.

c. Belatung

Belatung (maggot) merupakan sumber protein yang baik buat ikan lele. Belatung dihasilkan dari lalat. Ada beberapa jenis belatung yang cocok untuk dijadikan, salah satunya dari lalat black soldier fly (Hermetia illucens). Mengapa black soldier fly? Karena belatung ini memiliki kandungan protein kasar hingga 40% dan menurut penelitan BBPBAT cocok untuk pakan lele tambahan.
Untuk membiakkan belatung ini cukup sediakan ember, daun pisang, ampas tahu, sisa ikan asin dan bisa ditambahkan kotoran ayam. Caranya masukkan ampas tahu sebagai bahan utama kedalam ember, lalu tambahkan air bersih dan aduk hingga rata. Kemudian tambahkan ikan asin dan kotoran ayam, lalu tutup permukaannya dengan daun pisang kering agar lalat black soldier flymau bertelur. Tempatkan ember ditempat teduh dan terlindung dari air hujan.
Setelah kira-kira 3 minggu atau bisa saja kurang dari itu, belatung sudah siap dipanen. Caranya campurkan air pada media kultur, lalu saring untuk memisahkan media kultur dari belatung. Belatung siap diberikan sebagai pakan lele. Untuk bahan baku media kultur sebanyak 100 kg kira-kira akan dihasilkan belatung 60 kg. Perhatikan, jangan menyimpan belatung segar terlalu lama karena bisa berubah menjadi lalat.

d. Ikan rucah

Bagi para peternak yang lokasinya berdekatan dengan tempat pelelangan ikan, opsi ini bisa menjadi pilihan yang efektif. Ikan rucah atau ikan sisa tangkaapan yang kecil-kecil yang tidak dikonsumsi manusia biasanya dijual dengan harga murah. Ikan ini bisa kita manfaatkan untuk pakan lele tambahan.
Ikan rucah biasanya tidak banyak mengandung tulang atau duri. Bagi ikan rucah seperti ini tidak memerlukan pengolahan terlebih dahulu. Bisa langsung dicincang dan diberikan pada lele. Namun bagi ikan yang banyak mengandung tulang atau duri, sebaiknya direbus dahulu.

budi daya ikan gabus

10 Cara Lengkap Budidaya Ikan Gabus - Ikan ini dikenal dengan rasanya yang lezat bisa Anda dapatkan di pasar dan pelelangan ikan. Ikan Gabus merupakan salah satu spesies ikan asli Indonesia yang habitat aslinya di rawa-rawa, waduk ke sungai. Hanya jumlah produksi ikan gabus di Indonesia masih rendah, sehingga perlu untuk mengembangkan budidaya. 

Hingga saat ini jumlah pemasok terbesar ikan gabus berasal dari Kalimantan. Ikan ini memiliki keunggulan dalam pembibitan, kita hanya perlu melakukan pemijahan alami meskipun jika kita ingin melakukan pemijahan buatan. Pemijahan ikan gabus biasanya dilakukan ketika musim hujan sekitar bulan Oktober hingga November.

 Cara Lengkap Budidaya Ikan Gabus
 Cara Lengkap Budidaya Ikan Gabus

Bahkan ada beberapa ahli gizi mengatakan Ikan Gabus memiliki nilai yang asam amino yang sangat lengkap, baik esensial dan non-esensial. Selain itu, juga mengandung Allisin, sulfida alil dan furostanol Glicosida. Prof. DR. dr. Nurpudji A.Taslim, MPH, SpGK, dari Center for Food, Nutrition, and Health (CFNH) Rumah Sakit Dr Wahidin Sudirohusodo Makassar, Sulawesi Selatan dan Dr. dr. Sri Adiningsih MS MCN dari Departemen Gizi, Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga, para peneliti dari Universitas Loma Linda California.

Di daerah yang memiliki aliran sungai yang cukup besar seperti Kalimantan dan Sumatera, ikan gabus sering dibawa banjir ke parit di lingkungan rumahan, atau bahkan masuk ke dalam kolam ikan peliharaan dan menjadi predator ikan peliharaan. Jika kolam, selokan, atau sawah yang mulai mengering, Ikan gabus akan mencoba untuk bergerak ke arah tempat lain, dan jika terpaksa ia mampu mengubur diri dalam lumpur sampai sawah terisi air kembali. Jenis ikan ini dapat bertahan hidup di lingkungan tanpa air karena ikan gabus bernafas dapat menyerap kandungan oksigen bebas menggunakan alat bantu pernapasan yang disebut "labirin".

1. Memilih Indukan Jantan dan Betina

Anda dapat dengan mudah membedakan Jantan dan Betina. Bagaimana tampilan fisik gabus. Kelamin jantan ditandai dengan bentuk kepala oval dengan warna tubuh yang cukup gelap, lubang di genital yang memerah dan jika Anda urut akan mengeluarkan cairan benih. Sedangkan ciri-ciri fisik betina yang memiliki kepala agak bulat dengan warna tubuh yang cukup terang, bentuk perut agak besar dan cenderung agak lembek jika disentuh, jika Anda urut akan mengeluarkan telur. Kami merekomendasikan untuk berkembang biak laki-laki harus berat sampai 1 kg.

2. Proses Pemijahan Ikan Gabus

Anda perlu mempersiapkan dalam melakukan pemijahan ikan gabus adalah fiberglass atau bak beton. Ukuran bak beton adalah 7x4x2 meter PxLxT kemudian kering selama 3-4 hari. Lalu isi bak beton dengan volume air hingga 50 cm dan biarkan air mengalir pada saat pemijahan terjadi. Anda dapat menutupi kolam dengan tanaman eceng gondok untuk membantu eksitasi pemijahan. Masukkan jantan 30 indukan dan 30 betina ke dalam bak dan membiarkan proses pemijahan terjadi. Setelah betelur, segera dibawa menggunakan sekupnet halus. Telur siap untuk menetas. 

Selama proses pemijahan, selalu mengontrol kolan setiap hari, Betina induk dapat menghasilkan telur mencapai 10.000-11.000 butir telur.

3. Proses Penetasan Telur

Proses penetasan dilakukan di akuarium untuk membuatnya lebih mudah untuk mengontrol kondisi telur. Siapkan akuarium ukuran 65x45x45 cm PxLxT, biarkan kondisi kering selama 2 hari, kemudian mengisi air dengan ketinggian sekitar 40 cm. Dalam pasang 2 poin aerasi akuarium, proses penetasan telur, pasang juga pemanas sampai air mencapai suhu 28 °C Masukkan kepadatan telur ikan ± 4-6 butir per cm² dan biarkan itu menetas. Secara umum, telur sampai menetas membutuhkan waktu 24 jam. Selama 2 hari setelah larva ikan gabus menetas, Anda tidak perlu memberikan makanan karena mereka memiliki cadangan makanan.

4. Pemeliharaan Larva Ikan Gabus

Ikan gabus periode pemeliharaan larva mulai dari 2 hari setelah menetas sampai usia 15 hari, Anda bisa menggunakan akuarium yang digunakan dalam proses penetasan telur dengan kepadatan 5 larva per 1 liter air. Ikan gabus larva berumur 2 hari harus diberikan makanan seperti nauplii Artemia, yang dapat diberikan 3 kali sehari. Untuk larva ikan 5 hari gabus tua diberi makanan tambahan daphnia 3x sehari. Dalam menjaga kualitas air dilakukan pergantian air yang dapat menghilangkan kotoran dan sisa-sisa pakan dan kemudian diganti dengan hanya menggunakan sekitar 50% air. 

Proses Budidaya Pembesaran Ikan Gabus

5. PERSIAPAN KOLAM DAN AIR

Siapkan kolam dinding beton lantai tanah biasanya ukuran antara 2 M – 5 M, keringkan selama 1 minggu, ratakan tanah dasarnya, tebarkan tanah yang berasal dari kotoran hewan setebal kurang lebih 30 cm, setelah itu teburkan pupuk kapur dolomid rata permukaan kolam yang sudah di kasih kompos, biarkan selama 3 hari agar pupuk kapur tersebut larut dalam tanah karena itu berfungsi ketika nanti kolam di isi air akan tumbuh makanan ikan alami seperti plankton, kutu air dan lumut, isi air setinggi 50 cm - 100 cm dan rendam selama 1 minggu air tidak dialirkan,

6. TEBAR BENIH

Penebaran Bibit Ikan Gabus dilakukan setelah berumur 2 minggu di kolam yang diisi air. Sebelum bibit dimasukan air kolam dibiarkan selama 1 minggu air tidak dialirkan. Kemudian setelah itu tebarkan bibit pada pagi hari, dan jangan diberi pakan dulu. 2 hari baru diberi 2 kg tepung pellet.

7. PAKAN

Beri pakan pelet dengan kandungan protein 15 %, lemak 15 % dan karbohidrat 10 % dan berikan makanan tambahan seperti ikan teri, anakan rayap, sisa daging ampas dapur. juga bisa di buatkan pelet buatan dengan cara ikan teri 20 %, dedek 50 %, ampas tahu 10 %, dan 10 % jagung. rebus bahan terlebih dahulu kemudian giling jadi satu bahan-bahan tersebut dan kemudian di jemur hingga kering hingga pakan siap di berikan kepada iakn.

8. PANEN

Panen ikan gabus bisa dilakukan sesui dengan kebutuhan pasar dan juga bisa dilakukan pemanenan secara bertahap dalam satu kolam. tidak seperti pada ikan jenis lain yang penenya harus di lakukan secara serempak seperti ikan emas, patin dan ikan-ikan jenis lain. apabila tidak di panen secara serentak maka akan terjadi stres pada ikan yang berujung pada kematian. lain halnya dengan ikan jenis ikan gabus karena ikan ini memiliki daya tahan tubuh yang luar biasa di banding ikan yang lainya.

9. Tips Pemberian Pakan Dan Seleksi 

Ikan gabus merupakan ikan yang bersifat kanibal jadi jangan sampai telat dalam memberi pakan karena akan memangsa kawanya sendiri,

Dan Lakukan seleksi (sortir) setiap usia ikan berambah 1 bulan karena akan menambah kualitas ikan yang maksimal dan hasil memuaskan dengan cara membuat bak sortir yang di beri lubang sesuai kebutuhan.

Senin, 03 Maret 2014

Jumat, 16 Agustus 2013

BELAJAR MEMBUAT WEBSITE SEDERHANA

HOME/INDEX
<html>
<head>
<title>Diah Edogawa</title>
</head>
<body>
<center>
     <table border=”0″ width=”1000″ height=”300″ cellspacing=”0″ cellpadding=”20″ margin=”1″>
<tr>
            <td colspan=”2″ bgcolor=”pink” align=”center”>
            <img src=”foto3.jpg” width=”1000″ height=”300″></td>
            </tr>
            <tr>
            <td colspan=”2″ bgcolor=”magenta” align=”center”>
            <center><marquee><b>Ni Putu Diah Sumariani — Diah Edogawa</b></marquee></center></td>
            </tr>
            <tr>
            <td width=”200″ height=”700″ bgcolor=”pink” valign=”top”>
                        <table width=”200″ border=”5″ bgcolor=”cyan” bordercolor=”green”>
                                    <center>
                                    <tr>
                                    <th>DAFTAR MENU</th>
                                    </tr>
                                    <tr>
                                    <td height=”30″><center><b><a href=”index.html”>Home</a></center></td>
                                    </tr>
                                    <tr>
                                    <td height=”30″><center><b><a href=”profile.html”>Profile</a></center></td>
                                    </tr>
                                    <tr>
                                    <td height=”30″><center><b><a href=”contact.html”>Contact</a></center></td>
                                    </tr>
                                    <tr>
                                    <td height=”30″><center><b><a href=”galery.html”>Galery</a></center></td>
                                    </tr>
                                    <tr>
                                    <td height=”30″><center><b><a href=”about.html”>About</a></center></td>
                                    </tr>
                        </table>
            </td>
            <td width=”796″ height=”700″ bgcolor=”green” valign=”top” >
                        <p><b><center><blink>Kata Pengantar</blink></center></b></p><br>
<p align=”justify”>Puji syukur saya panjatkan ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang Maha Kuasa.<br>
<br>Karena atas rahmat dan berkat-Nya saya dapat menyelesaikan Tugas Pemrograman Web ini tepat pada waktunya. Saya berharap isi dalam web ini dapat bermanfaat untuk kita semua. Dalam pembuatan web ini, saya menggunakan bahasa <a href=”html.html”>html</a>, dengan memanfaatkan tag table beserta atribut-atributnya. Dalam Web ini saya menggunakan beberapa warna sebagai latar belakang / background, yaitu :
                        <ul>
                        <li><font color=”cyan”>Cyan</font></li>
                        <li><font color=”pink”>Pink</font></li>
                        <li><font color=”magenta”>Magenta</font></li>
                        <li><font color=”lime”>Green</font></li>
                        </ul>
Saya juga menambahkan beberapa gambar sebagai latar belakang meskipun penggunaanya masih terbatas. Saya menyadari masih banyak kekurangan dalam web ini yang perlu saya perbaiki. Untuk itu saya memohon saran serta kritik yang membangun dari saudara-saudara sekalian.<br>
                        <br>Akhir kata saya ucapkan terima kasih.
                        <br><br><br> Sukawati, Oktober 2010
                        <br>Penulis
                        </p>
            </td>
            </tr>
            <tr>
<td colspan=”2″ bgcolor=”magenta”><center><b><marquee>Sekolah Tinggi Ilmu Komputer Indonesia – Jurusan Teknik Informatika – Konsentrasi Design Grafis & Multimedia</b></marquee></center></td>
            </tr>
     </table>
</body>
</html>
 -------

LINK TEXT – “HTML”
<html>
<head>
<title>Diah Edogawa</title>
</head>
<body>
<center>
     <table border=”0″ width=”1000″ height=”300″ cellspacing=”0″ cellpadding=”20″ margin=”1″>
<tr>
            <td colspan=”2″ bgcolor=”pink” align=”center”>
            <img src=”foto3.jpg” width=”1000″ height=”300″></td>
            </tr>
            <tr>
            <td colspan=”2″ bgcolor=”magenta” align=”center”>
            <center><marquee><b>Ni Putu Diah Sumariani — Diah Edogawa</b></marquee></center></td>
            </tr>
            <tr>
            <td width=”200″ height=”700″ bgcolor=”pink” valign=”top”>
                        <table width=”200″ border=”5″ bgcolor=”cyan” bordercolor=”green”>
                                    <center>
                                    <tr>
                                    <th>DAFTAR MENU</th>
                                    </tr>
                                    <tr>
                                    <td height=”30″><center><b><a href=”index.html”>Home</a></center></td>
                                    </tr>
                                    <tr>
                                    <td height=”30″><center><b><a href=”profile.html”>Profile</a></center></td>
                                    </tr>
                                    <tr>
                                    <td height=”30″><center><b><a href=”contact.html”>Contact</a></center></td>
                                    </tr>
                                    <tr>
                                    <td height=”30″><center><b><a href=”galery.html”>Galery</a></center></td>
                                    </tr>
                                    <tr>
                                    <td height=”30″><center><b><a href=”about.html”>About</a></center></td>
                                    </tr>
                        </table>
            </td>
            <td width=”796″ height=”700″ bgcolor=”green” valign=”top” >
<p><b><center><blink>Kata Pengantar</blink></center></b></p><br>
<p align=”justify”>
HTML (Hypertext Markup Language) merupakan bahasa yang digunakan untuk membuat website. Menggunakan tag untuk mendeklarasikan sesuatu dan tag tersebut tidak ditampilkan tetapi tag tersebut memberi tahu browser bagaimana cara menampilkan dokumen website. Serta dapat saling berhubungan dengan dokumen HTML lain yang dikenal dengan istilah link. HTML (Hyper Text Markup Language) bisa juga dikatakan sebagai bahasa standar untuk membuat suatu dokumen HTML (halaman web) yang terdiri dari kode-kode singkat tertentu, dimana dengan kode-kode tersebut akan memerintahkan Web browser bagaimana untuk menampilkan halaman Web yang terdiri dari berbagai macam format file seperti texs, grafik, animasi link maupun audio-video.
<br>Suatu halaman website sebenarnya hanya sebuah halaman teks, jika anda menggunakan browser internet explorer dan anda mengklik view – source, maka anda dapat melihat teks dari web tersebut. Tetapi teks tersebut diterjemahkan oleh browser menjadi halaman website yang enak dilihat. Teks merupakan bahasa universal bagi komputer, yang berarti setiap dokumen teks (termasuk website) yang anda buat melalui Windows dapat dibaca di sistem perasi lain seperti Mac OS, Linux, Unix dan lainnya. HTML pada awalnya dikembangkan oleh Tim Berners-Lee sementara di CERN, dan dipopulerkan oleh browser Mosaic dikembangkan di NCSA. Selama tahun 1990-an telah berkembang dengan pertumbuhan eksplosif Web. Selama waktu ini, HTML telah diperpanjang dalam beberapa cara. Web tergantung pada halaman Web penulis dan vendor berbagi konvensi yang sama untuk HTML. Hal ini telah termotivasi bekerja bersama spesifikasi untuk HTML. HTML 2.0 (November 1995, lihat [RFC1866] [p.356]) telah dikembangkan di bawah perlindungan dari Internet Engineering Task Force (IETF) untuk mengkodifikasi praktik umum di akhir tahun 1994. HTML + (1993) dan HTML 3.0 (1995, lihat [HTML30] [p.355]) mengusulkan jauh lebih kaya versi HTML. Meskipun tidak pernah menerima konsensus dalam standar diskusi, konsep ini mengarah pada adopsi berbagai fitur baru. Upaya dari World Wide Web Consortium’s HTML Working Group untuk menata Common praktek pada tahun 1996 menghasilkan HTML 3.2 (Januari 1997, lihat [HTML32] [p.356]). Perubahan dari HTML 3.2 dirangkum dalam Lampiran A [p.311] 21 24 Desember 1999 18:26 Pengenalan HTML 4
<br><br>Kebanyakan orang setuju bahwa dokumen HTML harus bekerja dengan baik di berbagai browser dan platform. Mencapai interoperabilitas menurunkan biaya untuk penyedia konten karena mereka harus mengembangkan hanya satu versi dokumen. Jika upaya ini tidak dilakukan, ada risiko yang lebih besar bahwa Web akan berpindah ke dalam dunia perangkat lunak berpemilik format tidak sesuai, akhirnya mengurangi potensi komersial Web untuk semua peserta. Setiap versi HTML telah berupaya untuk merefleksikan konsensus di antara industri yang lebih besar pemain sehingga investasi yang dilakukan oleh penyedia konten tidak akan sia-sia dan bahwa dokumen mereka tidak akan menjadi tak terbaca dalam waktu singkat. HTML telah dikembangkan dengan visi bahwa segala macam perangkat tersebut harus berada dapat menggunakan informasi di Web: PC dengan tampilan grafis dengan berbagai resolusi dan kedalaman warna, telepon selular, perangkat tangan manusia, perangkat untuk pidato untuk output dan input, komputer dengan bandwidth yang tinggi atau rendah, dan seterusnya. <br></br>XHTML merupakan singkatan dari eXtensible HyperText Markup Language. XHTML merupakan bentuk reformulasi dari HTML menggunakan paradigma XML XHTML adalah bahasa markup penerus dan pengembangan dari HTML yang memiliki kemampuan yang kurang lebih mirip HTML, tapi dengan aturan sintaks yang lebih ketat. HTML merupakan aplikasi dari SGML (Standard Generalized Markup Language) yang sangat fleksibel, sedangkan XHTML adalah aplikasi dari XML, turunan SGML yang lebih terbatas.Karena XHTML harus memiliki keteraturan-bentuk (mengikuti sintaks yang tepat), dokumen XHTML dapat diproses otomatis dengan menggunakan standar pemroses XML – tidak seperti HTML yang membutuhkan pemroses yang cukup sulit dan kompleks. XHTML dapat dianggap sebagai perpaduan antara HTML dan XML karena merupakan formulasi ulang HTML dalam bentuk XML. XHTML 1.0 telah menjadi rekomendasi W3C atau World Wide Web Consortium pada tanggal 26 Januari 2000
<br><br>XHTML adalah sebuah kombinasi dari HTML dan XML (Extensible Markup Language) & merupakan bentuk sempurna (dalam arti, lebih ketat dan bersih dibandingkan HTML). Tujuan XHTML adalah menggantikan HTML. XHTML adalah bentuk HTML yang didefinisikan sebagai aplikasi XML yang berarti XHTML berisi semua elemen dalam HTML 4.01 dikombinasikan dengan sintaks XML. XHTML adalah bahasa markup sebagaimana HTML, tetapi dengan gaya bahasa lebih baik. XHTML merupakan versi HTML yang memenuhi persyaratan XML dan merupakan sebuah dokumen HTML, dan XHTML menjadi standar internasional dengan spesifikasi yang ditetapkan oleh W3C (World Wide Web Consortium).
                        </p>
            </td>
            </tr>
            <tr>
<td colspan=”2″ bgcolor=”magenta”><center><b><marquee>Sekolah Tinggi Ilmu Komputer Indonesia – Jurusan Teknik Informatika – Konsentrasi Design Grafis & Multimedia</b></marquee></center></td>
            </tr>
     </table>
</body>
</html>
-----------
 
PROFILE
 <html>
<head>
<title>Diah Edogawa</title>
</head>
<body>
<center>
     <table border=”0″ width=”1000″ height=”300″ cellspacing=”0″ cellpadding=”20″ margin=”1″>
<tr>
            <td colspan=”2″ bgcolor=”pink” align=”center”>
            <img src=”foto3.jpg” width=”1000″ height=”300″></td>
            </tr>
            <tr>
            <td colspan=”2″ bgcolor=”magenta” align=”center”>
            <center><marquee><b>Ni Putu Diah Sumariani — Diah Edogawa</b></marquee></center></td>
            </tr>
            <tr>
            <td width=”200″ height=”700″ bgcolor=”pink” valign=”top”>
                        <table width=”200″ border=”5″ bgcolor=”cyan” bordercolor=”green”>
                                    <center>
                                    <tr>
                                    <th>DAFTAR MENU</th>
                                    </tr>
                                    <tr>
                                    <td height=”30″><center><b><a href=”index.html”>Home</a></center></td>
                                    </tr>
                                    <tr>
                                    <td height=”30″><center><b><a href=”profile.html”>Profile</a></center></td>
                                    </tr>
                                    <tr>
                                    <td height=”30″><center><b><a href=”contact.html”>Contact</a></center></td>
                                    </tr>
                                    <tr>
                                    <td height=”30″><center><b><a href=”galery.html”>Galery</a></center></td>
                                    </tr>
                                    <tr>
                                    <td height=”30″><center><b><a href=”about.html”>About</a></center></td>
                                    </tr>
                        </table>
            </td>
            <td width=”796″ height=”700″ bgcolor=”green” valign=”top” >
            <p><b><center><blink>Profile</blink></center></b></p><br>
                        <table>
                                    <tr>
                                    <td>Nama</td>
                                    <td>:</td>
                                    <td>Ni Putu Diah Sumariani</td>
                                    </tr>
                                    <tr>
                                    <td>NIM</td>
                                    <td>:</td>
                                    <td>09101298</td>
                                    </tr>
                                    <tr>
                                    <td>Jurusan</td>
                                    <td>:</td>
                                    <td>Teknik Informatika – Design Grafis & Multimedia</td>
                                    </tr>
                                    <tr>
                                    <td>Tgl Lahir</td>
                                    <td>:</td>
                                    <td>19 Februari 1989</td>
                                    </tr>
                                    <td>Zodiac</td>
                                    <td>:</td>
                                    <td>Pisces</td>
                                    </tr>
                                    <td>Jenis Kelamin</td>
                                    <td>:</td>
                                    <td>Perempuan</td>
                                    </tr>
                                    <td>Hoby</td>
                                    <td>:</td>
                                    <td>Membaca apa saja yang bisa dibaca</td>
                                    </tr>
                                    <td>Photo</td>
                                    <td>:</td>
                                    <td>
                                    <img alt=”diah” title=”diah” src=”diah.jpg” width=”336px” height=”347px”>
                                    </td>
                        </table>
            </tr>
            <tr>
<td colspan=”2″ bgcolor=”magenta”><center><b><marquee>Sekolah Tinggi Ilmu Komputer Indonesia – Jurusan Teknik Informatika – Konsentrasi Design Grafis & Multimedia</b></marquee></center></td>
            </tr>
     </table>
</body>
</html>
--------
 
CONTACT
<html>
<head>
<title>Diah Edogawa</title>
</head>
<body>
<center>
     <table border=”0″ width=”1000″ height=”300″ cellspacing=”0″ cellpadding=”20″ margin=”1″>
            <tr>
            <td colspan=”2″ bgcolor=”pink” align=”center”>
            <img src=”foto3.jpg” width=”1000″ height=”300″></td>
            </tr>
            <tr>
            <td colspan=”2″ bgcolor=”magenta” align=”center”>
<center><marquee><b>Ni Putu Diah Sumariani — Diah Edogawa</b></marquee></center></td>
            </tr>
            <tr>
            <td width=”200″ height=”700″ bgcolor=”pink” valign=”top”>
                        <table width=”200″ border=”5″ bgcolor=”cyan” bordercolor=”green”>
                                    <center>
                                    <tr>
                                    <th>DAFTAR MENU</th>
                                    </tr>
                                    <tr>
                                    <td height=”30″><center><b><a href=”index.html”>Home</a></center></td>
                                    </tr>
                                    <tr>
                                    <td height=”30″><center><b><a href=”profile.html”>Profile</a></center></td>
                                    </tr>
                                    <tr>
                                    <td height=”30″><center><b><a href=”contact.html”>Contact</a></center></td>
                                    </tr>
                                    <tr>
                                    <td height=”30″><center><b><a href=”galery.html”>Galery</a></center></td>
                                    </tr>
                                    <tr>
                                    <td height=”30″><center><b><a href=”about.html”>About</a></center></td>
                                    </tr>
                        </table>
</td>
            <td width=”796″ height=”auto” bgcolor=”green” valign=”top” >
            <p><b><center><blink>Contact</blink></center></b></p><br>
                        <table>
                                    <tr>
                                    <td>Nama</td>
                                    <td>:</td>
                                    <td>Ni Putu Diah Sumariani</td>
                                    </tr>
                                    <tr>
                                    <td>a.k.a</td>
                                    <td>:</td>
                                    <td>Diah Edogawa</td>
                                    </tr>
                                    <tr>
                                    <td>Alamat</td>
                                    <td>:</td>
                                    <td>Sukawati, Gianyar, Bali </td>
                                    </tr>
                                    <tr>
                                    <td>No Hp</td>
                                    <td>:</td>
                                    <td>081999756xxx</td>
                                    </tr>
                                    <tr>
                                    <td>Email</td>
                                    <td>:</td>
                                    <td>diah.edogawa@gmail.com <br>
                                            diah192@yahoo.com</td>
                                    </tr>
                                    <tr>
                                    <td>Facebook</td>
                                    <td>:</td>
                                    </tr>
                                    <tr>
                                    <td>Twitter</td>
                                    <td>:</td>
                                    </tr>
                                    <tr>
                                    <td>Plurk</td>
                                    <td>:</td>
                                    <td><a href=”http://www.plurk.com/diah99″>http://www.plurk.com/diah99</a></td&gt;
                                    </tr>
                        </table>
            </td>
            </tr>
            <tr>
<td colspan=”2″ bgcolor=”magenta”><center><b><marquee>Sekolah Tinggi Ilmu Komputer Indonesia – Jurusan Teknik Informatika – Konsentrasi Design Grafis & Multimedia</b></marquee></center></td>
            </tr>
</table>
</body>
</html>
---------
 
GALERY
<html>
<head>
<title>Diah Edogawa</title>
</head>
<body>
<center>
     <table border=”0″ width=”1000″ height=”300″ cellspacing=”0″ cellpadding=”20″ margin=”1″>
<tr>
            <td colspan=”2″ bgcolor=”pink” align=”center”>
            <img src=”foto3.jpg” width=”1000″ height=”300″></td>
            </tr>
            <tr>
            <td colspan=”2″ bgcolor=”magenta” align=”center”>
            <center><marquee><b>Ni Putu Diah Sumariani — Diah Edogawa</b></marquee></center></td>
            </tr>
            <tr>
            <td width=”200″ height=”700″ bgcolor=”pink” valign=”top”>
<table width=”200″ border=”5″ bgcolor=”cyan” bordercolor=”green”>
                                    <center>
                                    <tr><th>DAFTAR MENU</th></tr>
                                    <tr>
                                    <td height=”30″><center><b><a href=”index.html”>Home</a></center></td></tr>
                                    <tr>
                                    <td height=”30″><center><b><a href=”profile.html”>Profile</a></center></td></tr>
                                    <tr>
                                    <td height=”30″><center><b><a href=”contact.html”>Contact</a></center></td></tr>
                                    <tr>
                                    <td height=”30″><center><b><a href=”galery.html”>Galery</a></center></td></tr>
                                    <tr>
                                    <td height=”30″><center><b><a href=”about.html”>About</a></center></td></tr>
                        </table>
            </td>
            <td width=”796″ height=”700″ bgcolor=”green” valign=”top” >
            <p><b><center><blink>Galery Photo</blink></center></b></p><br>
                        <table>
                                    <tr><td><img src=”foto9.jpg”></td>            </tr>
                                    <tr><td><img src=”foto8.jpg”></td>            </tr>
                                    <tr><td><img src=”foto4.jpg”></td>            </tr>
                                    <tr><td><img src=”foto7.jpg”></td>            </tr>
                          </table>
            </td>
            </tr>
            <tr>
<td colspan=”2″ bgcolor=”magenta”><center><b><marquee>Sekolah Tinggi Ilmu Komputer Indonesia – Jurusan Teknik Informatika – Konsentrasi Design Grafis & Multimedia</b></marquee></center></td>
            </tr>
    </table>
</body>
</html>
------------
 
ABOUT
<html>
<head>
<title>Diah Edogawa</title>
</head>
<body>
<center>
     <table border=”0″ width=”1000″ height=”300″ cellspacing=”0″ cellpadding=”20″ margin=”1″>
<tr>
            <td colspan=”2″ bgcolor=”pink” align=”center”>
            <img src=”foto3.jpg” width=”1000″ height=”300″></td>
            </tr>
            <tr>
            <td colspan=”2″ bgcolor=”magenta” align=”center”>
            <center><marquee><b>Ni Putu Diah Sumariani — Diah Edogawa</b></marquee></center></td>
            </tr>
            <tr>
            <td width=”200″ height=”700″ bgcolor=”pink” valign=”top”>
                        <table width=”200″ border=”5″ bgcolor=”cyan” bordercolor=”green”>
                                    <center>
                                    <tr><th>DAFTAR MENU</th></tr>
                                    <tr>
                                    <td height=”30″><center><b><a href=”index.html”>Home</a></center></td>
                                    </tr>
                                    <tr>
                                    <td height=”30″><center><b><a href=”profile.html”>Profile</a></center></td>
                                    </tr>
                                    <tr>
                                    <td height=”30″><center><b><a href=”contact.html”>Contact</a></center></td>
                                    </tr>
                                    <tr>
                                    <td height=”30″><center><b><a href=”galery.html”>Galery</a></center></td>
                                    </tr>
                                    <tr>
                                    <td height=”30″><center><b><a href=”about.html”>About</a></center></td>
                                    </tr>
                        </table>
            </td>
            <td width=”796″ height=”700″ bgcolor=”green” valign=”top” >
                        <p><b><center><blink>Perhatian!!!</blink></center></b></p><br>
<p align=”justify”>Web ini fiktif belaka. Web ini dibuat hanya untuk kepentingan tugas semata. Apabila terdapat kesamaan nama, tokoh, serta alur cerita, itu hanyalah kebetulan belaka<br>
                        </p>
            </td>
            </tr>
            <tr>
<td colspan=”2″ bgcolor=”magenta”><center><b><marquee>Sekolah Tinggi Ilmu Komputer Indonesia – Jurusan Teknik Informatika – Konsentrasi Design Grafis & Multimedia</b></marquee></center></td>
            </tr>
     </table>
</body>
</html>
----------
SELAMAT MENCOBA.......  (^_^)(^_^*)